top of page

Bagaimana Cara Melakukan Inovasi?


Banyak orang yang ingin melakukan inovasi. Akan tetapi, tidak semua orang bisa melakukan inovasi. Salah satu hambatan dalam berinovasi adalah karena tidak tahu bagaimana cara melakukan inovasi. Padahal, cara melakukan inovasi sebenarnya sangat sederhana.


Cara Melakukan Inovasi


Nah, untuk Anda yang ingin tahu bagaimana cara melakukan inovasi, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:


1. Identifikasi Masalah Pelanggan


Mengapa ada inovasi lampu? Padahal saat itu sudah ada obor untuk mengatasi kegelapan? Mengapa ada inovasi kartu prabayar? Padahal saat itu sudah ada kartu pascabayar sebagai solusi komunikasi? Mengapa ada inovasi ojeg online? Padahal sudah ada ojeg pangkalan sebagai solusi transportasi?


Jika dilihat secara garis besar, inovasi-inovasi tersebut muncul untuk menyempurnakan solusi yang sudah ada sebelumnya. Sebagai contoh, sebelum ada ojeg online, mungkin banyak orang yang mengeluh tentang tarif ojeg yang tidak sesuai standar. Atau mengeluh karena harus berjalan jauh ke lokasi pangkalan ojeg.


Mayoritas orang mungkin menganggap masalah tersebut adalah hal yang biasa. Namun, seorang inovator justru menganggap masalah tersebut perlu solusi. Berangkat dari sini, akan lebih mudah bagi Anda untuk menemukan solusi baru atas masalah yang sudah ada.


2. Tawarkan Solusi Baru


Dalam memberikan solusi, ada tiga cara yang bisa Anda lakukan. Yaitu melakukan kreatifitas, invention, atau inovasi. Meskipun terlihat mirip, inovasi berbeda dengan kreatifitas dan invention. Kreatifitas adalah melakukan sesuatu yang berbeda. Sedangkan invention atau penemuan adalah ketika perbedaan itu memiliki value.


Sedangkan inovasi bukan hanya sekedar berbeda dan memiliki nilai tambah saja. Sebuah solusi baru dikatakan inovasi jika sudah digunakan. Bahkan orang yang menggunakan inovasi tidak lagi bisa kembali ke masa sebelum solusi tersebut ada.


Sebagai contoh adalah solusi lampu. Apakah Anda bisa membayangkan bagaimana jika Anda kembali hidup tanpa lampu?


3. Lakukan Pengujian dan Iterasi


Setelah melakukan inovasi, Anda perlu melakukan pengujian. Yaitu dengan memberikan solusi tersebut kepada pengguna. Selanjutnya, minta feedback dari pengalaman pengguna. Setelah itu, lakukan penyempurnaan berdasarkan feedback yang Anda terima.

Penyempurnaan setelah pengujian ini disebut sebagai iterasi. Proses pengujian dan iterasi ini bisa dilakukan berulang kali hingga hasil inovasi dapat menjawab masalah yang ada secara utuh.


Inovasi dalam Lingkup Kecil


Inovasi tidak selalu dilakukan dalam skala besar. Beberapa inovasi bisa dilakukan dalam skala kecil. Salah satunya adalah workplace innovation. Inovasi seperti ini bahkan bisa dilakukan oleh satu atau dua orang saja.


Inovasi seperti ini bisa Anda lakukan dengan mudah. Bahkan tanpa perlu menetapkan waktu khusus untuk melakukan inovasi. Jika Anda berada dalam posisi atasan, Anda cukup mendorong inovasi dengan melakukan apresiasi atau support saja. Sehingga, setiap orang bisa melakukan inovasi secara mandiri.


Inovasi dalam Lingkup Besar


Selain inovasi dalam lingkup kecil, ada juga inovasi dalam lingkup besar. Contohnya inovasi untuk mengeluarkan produk atau sistem baru. Untuk melakukan inovasi seperti ini, Anda perlu memiliki tim khusus untuk menjalankannya.


Inovasi dalam lingkup besar ini akan mempengaruhi bisnis Anda dalam jangka panjang. Sehingga, jika diperlukan, Anda juga dapat meminta bantuan dari konsultan inovasi seperti CIAS. Tim khusus atau konsultan akan membantu Anda membentuk support yang diperlukan.



310 views1 comment
bottom of page