top of page

Perusahaan Inovatif Berawal dari Leadership yang Efektif

Updated: May 27, 2022

Perusahaan-perusahaan yang sukses sebagai perusahaan inovatif memiliki satu kesamaan, mereka memiliki leader yang kuat. Banyak perusahaan memiliki visi besar untuk menjadi perusahaan yang inovatif, tetapi tanpa leadership yang efektif, kemungkinan besar visinya hanya akan terus menjadi mimpi karena karyawan-karyawannya tidak tergerak untuk berinovasi sesuai yang diharapkan. Kuasai kemampuan leadership yang diperlukan untuk membuat sebuah perusahaan kuat dalam inovasi.


Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh konsultan manajemen McKinsey & Company terhadap ratusan eksekutif perusahaan-perusahaan global, para responden menjawab bahwa leadership adalah faktor nomor satu yang menentukan performa inovasi sebuah perusahaan. Mereka yang perusahaannya lebih inovatif dibanding rata-rata industri, menilai leadership para pemimpinnya “bagus” atau sangat kuat. Sebaliknya, mereka yang perusahaannya lemah dalam inovasi dibanding rata-rata industri menilai leadership para pemimpinnya “buruk”. Apa saja yang membedakan antara leadership yang dianggap “bagus” dan “buruk” dalam konteks inovasi?


Tentunya, kalau kita bicara soal leadership banyak sekali faktor yang membedakan antara yang bagus dan yang buruk; dari cara komunikasinya, cara berpikirnya, dan banyak hal lainnya. Namun dalam survey tersebut ada satu perbedaan fundamental yang ternyata dampaknya sangat signifikan terhadap performa inovasi sebuah perusahaan, yaitu bagaimana mereka melihat talent. Para leader yang sukses membangun perusahaan yang inovatif memandang talent sebagai kunci utama kesuksesannya, lebih penting dari strategi atau teknologi. Dan cara pandang ini sangat mempengaruhi bagaimana mereka memperlakukan talent.


Dalam survey tersebut, para talent dari perusahaan yang performa inovatifnya tinggi merasa dikembangkan karena dialokasikan ke projek-projek inovasi yang menantang, termotivasi oleh perilaku-perilaku inovatif yang dipraktikan leadernya (seperti keberanian mengambil risiko dan keterbukaan terhadap ide-ide baru), dan dilindungi oleh leadernya dari hal-hal yang menghambat inovasi seperti kekurangan sumber daya, perintilan tidak penting, orang-orang toxic, atau bahkan dari perasaan lelah dan takut gagal. Oleh karena itu, mereka selalu bersemangat dan berani berinovasi.


Hal ini berbeda sekali dengan para talent dari perusahaan yang performa inovasinya rendah, yang merasa pemimpinnya hanya sekadar menghimbau inovasi tetapi tidak membuat budaya organisasinya lebih terbuka atau nyaman terhadap inovasi, sehingga para talentnya kesulitan atau takut untuk berinovasi.


Jadi bila disimpulkan, bagi rekan-rekan leader yang ingin membuat tim Anda lebih inovatif, Anda bisa mulai dengan menjadi leader yang lebih efektif. Sesuai survey di atas, leader yang efektif tidak mesti mereka yang efektif sebagai inovator, tetapi mereka yang efektif dalam menjaga perasaan para inovator.

Baca juga:

386 views0 comments
bottom of page