Setidaknya ada 3 komponen yang membuat suatu organisasi mampu mengadopsi automation dalam skala yang lebih luas lagi atau enterprise wide. Apa saja itu? Yuk, simak ulasannya satu per satu.
Data dari KPMG didalam CIO survey report mereka pada tahun 2019 menyebutkan bahwa, automation menduduki peringkat kedua teknologi yang paling banyak diadopsi. Dari jumlah ini, ternyata hanya 6% saja yang telah mengadopsi dalam skala yang besar atau levelnya ada di enterprise-wide.
Ada 3 komponen yang membuat organisasi mampu mengadopsi automation dalam skala yang lebih luas, yaitu People-Process-Platform.
People
Di setiap initiative yang dibuat oleh suatu organisasi, people selalu menduduki posisi kunci, core dari intiative tersebut. Tidak terkecuali dengan automation initiative. Untuk mengadopsi automation dalam skala yang lebih luas lagi, maka people di dalam organisasi tersebut perlu onboard, berpartisiasi dan berkolaborasi sesuai dengan peran dan kemampuan mereka. Berdasarkan survey dari McKinsey, top skill yang diperlukan dalam digital era ini adalah kemampuan kognitif yang lebih tinggi lagi, kemampuan sosial & emosional, serta kemampuan dalam teknologi. Maka, bekali diri Anda dan tim dengan kemampuan-kemampuan tersebut.
Process
Proses yang solid nantinya akan membawa implementasi ini berjalan dari awal hingga selesai dengan baik. Dari proses persiapannya, development, deployment, hingga proses dalam me-manage setelah automation ini diimplementasikan, termasuk beradaptasi dengan proses automation yang baru ini, apa perubahan yang perlu di-manage, (baik peerubahan secara operation yang dilakukan oleh manusia, dan perubahan dari sisi teknologi), bagaiamana review dari implementasi sebelumnya, proses apa lagi yang perlu di-improve. Dan Rangkaian proses yang solid inilah yang nantinya mampu membuat implementasi automation ini tetap bermanfaat dan diadopsi lebih luas lagi didalam organisasi.
Platform
Tentu saja dalam initiative ini diperlukan suatu platform teknologi yang mampu meng-orkestra-i automation process di dalam organisasi tersebut. Dari membangun, menjalankan, dan mengatur automation yang diimplementasikan serta nantinya mampu dan mudah untuk scaling atau mengembangkan lebih luas lagi kemampuan automation ini di dalam suatu organisasi.
Masing-masing komponen tersebut mempunyai perannya sendiri dan secara kolaboratif mampu memberikan dampak yang signifikan dalam implementasi automation pada skala yang lebih luas di dalam organisasi.
Baca juga:
Arti budaya inovasi di perusahaan