How to Improve ROI for Automation Initiative
Updated: Mar 12, 2021
Ketika volume pekerjaan bertambah, maka bertambah pula cost atau biaya yang dikeluarkan. Misalnya, menambah tenaga kerja untuk meng-cover area pekerjaan tambahan tersebut. Sampai teknologi automation ini diperkenalkan dan menjanjikan benefit, seperti biaya yang lebih rendah, tingkat kesalahan yang lebih rendah, maupun improvement dari sisi aspek kepatuhan dan audit. Kehadiran automation tools ini pun menjadi sangat atraktif. Namun realitanya, kadang benefit yang didapatkan setelah mengimplementasikan automation process ini masih belum sesuai ekspektasi, terlebih ketika organisasi mempertanyakan mengenai Return of Investment (ROI).

Ada 4 hal yang perlu diketahui untuk meningkatkan ROI dan mendapatkan benefit yang lebih optimal dan lebih baik lagi dalam proses automation;
1. Digital Leadership
Suatu organisasi yang mempunyai peran atau pemangku jabatan, biasanya senior leader atau executive, yang akan memimpin jalannya inisiatif ini menunjukkan bahwa organisasi tersebut memang serius dalam menjalankannya dan juga memastikan bahwa automation inititaive tersebut mendapatkan segala dukungan yang diperlukan dari senior leader.
Tanpa dukungan dari senior leader, biasanya tim akan bekerja keras berharap mampu mencapai nilai yang signifikan dari inisiatif ini. Namun dengan risiko resource yang terbatas baik resource waktu, finansial, sumber daya manusia. Di sisi lain, dengan adanya leadership didalam inisiatif ini maka tim mampu melihat arahan dengan membuat keputusan yang jelas, target dan ekspektasi outcome dari initiatif ini. Parameter pengukuran keberhasilan juga mampu didefinisikan dengan baik dan senada dengan arah strategis organisasi dan tentu saja mendapatkan segala dukungan yang diperlukan untuk mampu merealisasikan misi dari automation intiative tersebut.
2. Empower Your People
Dalam setiap inisiatif yang dibuat oleh suatu organisasi, sumber daya manusia selalu menduduki posisi kunci yang akan menjalankan inisiatif tersebut. Oleh karena itu wajar jika kita perlu memberdayakan mereka dengan tidak hanya sekedar melibatkan di dalam inisiatif tersebut, namun juga memberikan sosialisasi, edukasi dan pelatihan mengenai apa yang menjadi misi mereka. Kita bisa mensosialisasikan terkait apa misi dari inisiatif ini, apa yang mendasari inisiatif ini, apa benefit bagi organisasi dan tim, sehingga mereka betul-betul paham.
Selain itu, kita bisa memberikan training mengenai automation itu sendiri, bagaiaman nantinya automation ini berjalan, peran apa yang diaharapkan dan bagaiamaan merkea menjalankan peran tersebut. Sehingga ketika saat implementasi nanti semua sudah siap dan mampu berjalan dengan lebih cepat dan menghasilkan kualitas yang diharapkan.
3. Identify the Right Process
Pemilihan proses yang tepat menjadi salah satu critical factor mengenai kesuksesan automation initiative dan tentu saja erat kaitannya dengan ROI. Kita perlu memilih proses-proses mana saja yang ketika diotomatiskan maka akan mampu mendapatkan value yang signifikan baik bagi customer maupun bagi organisasi itu sendiri. Dalam hal ini, pendekatan Design Thinking dapat dilakukan karena mampu mendefinisikan suatu problem worth solving, suatu masalah yang benar-benar layak diselesaikan, suatu proses yang benar-benar mampu memberikan nilai yang sangat tinggi bagi customer dan organisasi ketika proses tersebut dilakukan secara otomatis.
4. Select the Right Partner
Terakhir, tentu saja pemilihan partner atau vendor yang tepat dalam implementasinya nanti. Di dalam automation initiative salah satu driver-nya adalah harapan mampu melakukan cost saving. Maka dari itu, tidak hanya sekedar faktor harga dan kualitas yang ditawarkan oleh partner atau vendor, namun juga kemampuan dalam berkolaborasi, membimbing, dan memperkuat internal talent didalam organisasi sehingga nantinya dalam melakukan scale up atau pengembangan lebih lanjut dapat dilakukan secara mandiri oleh para talent organisasi tersebut tanpa banyak bergantung kepada external entitiy sehingga bisa lebih mampu melakukan cost saving semenjak implementasi teresebut dijalankan.
Dari keempat hal tersebut, mana saja yang sudah Anda lakukan? Dan apa yang sedang Anda prioritaskan saat ini sehingga ROI automation implementation nantinya menjadi lebih tinggi lagi?
Baca Juga:
Automasi Pekerjaan dengan Robotic Process Automation (RPA)
Langkah Mengidentifikasi Proses Automasi di Perusahaan
Knowledge Management Tools fr Company Can Help a Business?