top of page

Mengenal 3 Tipe Otomatisasi Kerja


Pemanfaatan otomatisasi kerja bukanlah hal yang baru. Meski juga bukan hal yang terlalu lama di Indonesia. Ada banyak manfaat yang bisa Anda atau perusahaan Anda dapatkan saat menerapkan otomatisasi kerja ini. Khususnya untuk berbagai pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan manual, repetitif, terstruktur, dan logical.


Anda mungkin berpikir kalau Anda tidak memiliki banyak jenis pekerjaan tipe manual, repetitif, terstruktur, dan logical yang bisa diautomasi. Mungkin hanya sekitar 20% dari pekerjaan umum yang Anda miliki. Tapi, tahukah Anda kalau otomatisasi kerja ini memiliki beberapa tipe berdasarkan kompleksitasnya?


Nah, pada artikel kali ini, kita akan mengenal 3 tipe otomatisasi kerja berdasarkan kompleksitasnya;


1. Tipe Otomatisasi Basic

Tipe pertama ini umumnya mudah ditemukan di berbagai perusahaan dan organisasi. Tipe automasi dasar ini biasa dimanfaatkan untuk tipe pekerjaan manual, repetitif, sangat terstruktur, dan hanya membutuhkan logika atau pengaturan minimal.



Karena fungsinya yang bersifat basic, maka tipe automasi pertama ini tidak membutuhkan tambahan tools ataupun integrasi.


2. Tipe Otomatisasi Moderate

Setelah proses-proses sederhana berhasil diautomasi, Anda akan menemukan adanya beragam pekerjaan lain yang lebih situasinal. Pekerjaan seperti ini tentu saja membutuhkan analisa case by case yang lebih kompleks dibandingkan pekerjaan yang dapat dihandle pada tipe automasi basic.



Nah, tipe pekerjaan seperti ini juga dapat diautomasi dengan memanfaatkan tipe automasi moderate. Dalam tipe automasi ini, integrasi dan tambahan tools seperti OCR mulai dilibatkan. Dengan adanya integrasi dan tambahan tools OCR, sistem automasi akan lebih mampu memproses business rules atau business logic yang lebih kompleks.


3. Tipe Otomatisasi Advance


Di tipe automasi ketiga ini, pekerjaan dan proses yang dilakukan akan lebih kompleks lagi dibandingkan dua tipe automasi sebelumnya. Dan tentu saja, kemampuan kognitif yang dibutuhkan untuk membuat keputusan juga akan menjadi lebih kompleks.


Tipe automasi yang lebih advance ini seringkali membutuhkan business process, logic, dan rules yang lebih kompleks. Karena, untuk membuat keputusan di tahap kompleksitas ini, Anda mungkin saja perlu mengumpulkan data serta melakukan analisa data dari berbagai sistem yang berbeda.



Kadang kala, tahap automasi ini juga perlu mengadopsi teknologi yang juga lebih advance. Seperti Machine Learning, Artificial Intelligence, atau Neutro Language Processing yang semakin mirip dengan manusia. Sehingga, pengguna bisa saja tidak menyadari bahwa dia sedang berhadapan dengan sebuah sistem atau robot.


Itulah tiga tipe work automation berdasarkan kompleksitasnya yang perlu Anda ketahui. Setelah mengetahui 3 tipe work automation tersebut, Anda bisa memetakan dimana posisi kebutuhan organisasi atau perusahaan Anda. Selanjutnya, Anda bisa menentukan tipe automasi mana yang perlu Anda terapkan demi efisiensi dan efektivitas pekerjaan di organisasi atau perusahaan Anda.


Recent Posts

See All
bottom of page