top of page

Begini Strategi Mengubah Karyawan yang Enggan Berubah

Pada era perkembangan teknologi yang pesat, adaptasi terhadap perubahan menjadi kunci kesuksesan bagi perusahaan. Namun, seringkali tantangan terbesar adalah mengubah budaya kerja di dalam organisasi, terutama ketika karyawan enggan berubah. Di artikel ini kita akan membahas strategi yang efektif untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan dan menciptakan budaya inovasi yang positif.

Mengubah budaya kerja yang sudah mengakar kuat merupakan tugas yang tidak mudah. Pemimpin culture (budaya) perlu menyadari bahwa manusia secara alami cenderung mempertahankan kondisi nyaman yang dimilikinya. Konsep homeostasis menjadi titik awal pemahaman bahwa perubahan akan dihadapi dengan resistensi alami.




Strategi Utama: Tiny Habits untuk Perubahan Bertahap


Menurut Dr. Indrawan Nugroho, CEO & Lead Consultant di CIAS, salah satu strategi utama dalam menghadapi karyawan yang enggan berubah adalah dengan menerapkan konsep Tiny Habits ala Dr. BJ Fogg (Pendiri Behavior Design Lab di Stanford University). Dengan memahami bahwa perubahan yang drastis cenderung menimbulkan ketidaknyamanan, langkah pertama adalah memulai dari yang kecil. Sebagai pemimpin budaya, penting untuk mengevaluasi perilaku yang ingin diubah dan mengidentifikasi kebiasaan kecil yang dapat diterapkan.


Rumus melakukan Tiny Habits ala Dr. BJ Fogg adalah Ability x Motivation x Trigger. Ability mencakup keberhasilan individu dalam mengadopsi perubahan. Misalnya, dalam konteks penggunaan aplikasi digital, pelatihan atau pembuatan aplikasi yang intuitif dapat meningkatkan kemampuan individu untuk berubah.



Motivation menjadi poin krusial, di mana pemimpin budaya perlu menghadirkan harapan (hope) atau ketakutan (fear). Dalam contoh penerapan teknologi digital, harapan dapat berupa efisiensi kerja yang meningkat, sementara ketakutan dapat berkaitan dengan tertinggal dari rekan kerja atau risiko stagnasi karir.


Trigger (pemicu), menjadi kunci untuk memicu individu agar mau mencoba perubahan. Metode ini dapat melibatkan penggunaan pertanyaan atau pengaturan waktu khusus untuk mencoba sesuatu yang baru, seperti menggunakan aplikasi pada hari tertentu.


Dalam konteks perusahaan, penerapan Tiny Habits dapat dimulai dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan kecil di tempat kerja. Sebagai contoh, pemimpin budaya dapat mendorong perubahan dari perintah menjadi bertanya selama rapat. Ini merupakan perubahan kecil yang dapat memicu pola pikir karyawan untuk lebih terbuka terhadap ide-ide baru.


Memahami Psikologi Perubahan: Quick Wins dan Motivasi Berkelanjutan


Selain itu, penting untuk memberikan quick wins setelah seseorang mulai mengadopsi perubahan. Quick wins memberikan pengalaman positif dan memotivasi individu untuk terus melangkah menuju perubahan yang lebih besar. Sebagai pemimpin budaya, mendeteksi dan merayakan pencapaian kecil menjadi kunci kesuksesan dalam mengubah budaya kerja.



Sebuah langkah krusial dalam mengubah budaya kerja adalah menghadirkan dukungan dan sumber daya yang diperlukan. Ini mencakup penyediaan pelatihan atau workshop sehingga individu merasa mampu untuk mengadopsi perubahan tersebut.


Menghadapi Tantangan Khusus dalam Penggunaan Teknologi Digital


Dalam konteks penggunaan teknologi digital, terdapat tantangan khusus seperti kurva pembelajaran (learning curve) yang harus diatasi. Oleh karena itu, pemimpin budaya perlu memberikan dukungan ekstra dan mengurangi beban dengan memulai dari fitur-fitur paling sederhana. Hal ini akan membuat individu merasa "able to do" dan meningkatkan kemungkinan penerimaan perubahan.


Kesimpulan: Transformasi Budaya Melalui Tiny Habits


Dalam mengubah budaya kerja yang enggan berubah, penerapan strategi Tiny Habits menjadi kunci kesuksesan. Dengan memulai dari perubahan kecil, menghadirkan motivasi yang kuat, menggunakan pemicu yang efektif, dan memberikan quick wins secara teratur, perusahaan dapat menciptakan budaya inovasi yang positif.


Pemimpin budaya perlu memahami bahwa transformasi ini memerlukan kesabaran dan konsistensi. Namun, dengan pendekatan yang tepat, perubahan positif dapat terjadi, dan budaya kerja yang responsif terhadap inovasi dapat menjadi kekuatan utama bagi pertumbuhan perusahaan.


Artikel ini disarikan dari The Innovator Series Youtube Channel Dr. Indrawan Nugroho, CEO dan Co-Founder CIAS (Corporate Innovation Asia). CIAS adalah sebuah hands-on consulting firm dengan misi untuk memampukan talenta perusahaan merancang, mengembangkan, dan menerapkan inovasi di banyak perusahaan melalui berbagai program, salah satunya mengubah karyawan di perusahaan yang enggan berubah. Eksplor lebih lanjut bagaimana Dr. Indrawan Nugroho & CIAS memampukan karyawan di perusahaan untuk berubah dan memberikan ide terbaiknya. Hubungi kami di sini.





242 views0 comments
bottom of page