top of page

Kreativitas Belum Tentu Sebuah Penemuan dan Inovasi

Updated: Mar 10, 2021


Mencari Kreativitas untuk sebuah penemuan dan inovasi  di perusahaan

Suatu hari teman Anda datang ke kantor memakai piyama dengan motif polkadot. Dia segera menjadi perhatian semua orang, karena dia tampil dengan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda dari kelaziman. Dengan melihat penampilan barunya itu, Anda jadi jadi berpikir. Apakah dia telah berkreativitas dan dengan demikian dia layak disebut orang kreatif?


Bisa jadi dia orang yang kreatif, sebab dalam hal ini dia telah menciptakan suatu penampilan yang baru dan berbeda. Hal itu sesuai dengan pengertian kreativitas yang berasal dari kata create dan bermakna menciptakan. Tetapi apakah yang dia tampilkan hari itu merupakan sebuah inventions atau sebuah penemuan? Belum tentu. Apalagi jika dikatakan dia telah melakukan sebuah innovations atau inovasi. Jadi memang ada perbedaan yang jelas antara creativity dengan innovations, atau inventions dengan innovations. Lalu apa perbedaannya?


Pada penampilan teman Anda tadi, dia punya kreativitas. Tetapi jika hanya sampai pada tampil baru dan berbeda saja, dia belum dapat dikatakan orang yang inventif. Sebab invention harus memiliki value. Sebuah penemuan harus mengandung nilai yang dapat diberikan kepada orang lain. Dengan kata lain, di dalam kreativitas itu ada nilai yang tercipta. Itu syarat sebuah invention.


Kembali ke teman Anda tadi. Kreativitas yang dia lakukan belum tentu telah menciptakan suatu nilai. Bisa jadi bagi dirinya sendiri penampilannya justru menjadi beban. Dia diolok-olok oleh teman-temannya. Mereka mentertawakan penampilannya yang dianggap lucu atau nyeleneh. Tetapi mereka tidak terpengaruh oleh penampilan itu. Begitupun dengan para pelanggan. Suasana kerja di kantor tidak terpengaruh, karena tetap berjalan seperti biasa dan semangat orang sekantor tidak menjadi lebih baik. Maka dengan demikian kreativitasnya tidak memiliki nilai apapun. Dia telah tampil kreatif, namun tidak inventif. 


Berbeda misalnya ketika suasananya terbalik. Dengan penampilannya yang kreatif itu dia tampak lebih percaya diri dan bersemangat. Kejutan yang dia tampilkan telah memecah suasana kantor yang dingin dan kaku di pagi hari, sehingga sepanjang hari kemudian suasana kerja di kantor itu menjadi riang dan penuh semangat. Begitupun para pelanggan, rata-rata mereka tertawa dan tampak senang melihat penampilannya. Jadi, semua orang telah mendapatkan nilai dari perubahan atau kebaruan yang dia tampilkan. Kalau seperti itu, berarti dia bukan hanya kreatif, tapi juga inventif. Ada invention yang berhasil dia ciptakan. Dia sudah memberi nilai pada kreativitasnya. 


Sampai disitu, apakah berarti dia juga sudah menjadi orang yang inovatif? Belum tentu juga, karena sebuah inovasi harus memenuhi sebuah syarat, yaitu adopsi. Pada kasus teman Anda tadi, adopsi terjadi ketika orang sekantor menjadi tertarik pada kreativitasnya dan mau meniru penampilannya. Sejak hari itu memakai piyama ke kantor menjadi trend dan para pelanggan mendukung misalnya, maka berarti kreativitas dan penemuannya telah menjadi sebuah inovasi. Syaratnya telah terpenuhi, yaitu diadopsi oleh orang lain.  Dengan demikian sesuatu yang berbeda atau baru tadi sudah terbukti memberikan nilai bagi orang lain, kemudian dibeli, dipakai dan bahkan dicontek orang lain.


Jadi pada saat seseorang mengaku punya inovasi, periksalah terlebih dahulu. Pertama, apakah yang dia sebut inovasi itu merupakan sesuatu yang baru dan berbeda atau tidak? Kedua, apakah sesuatu yang baru dan berbeda itu mengandung nilai? Kalau tidak, berarti itu hanyalah sebuah kreativitas. Lain halnya ketika ada kandungan nilai di dalamnya, karena jika demikian, sesuatu yang baru dan berbeda itu merupakan sebuah inventions, sebuah penemuan. Kemudian selidik lebih jauh lagi. Apakah sesuatu yang baru dan berbeda serta mengandung nilai manfaat itu akhirnya dibeli atau dipergunakan oleh orang lain? Kalau iya, berarti itulah sebuah inovasi. 


Dengan demikian inovasi dapat diartikan sebagai sebuah penciptaan tentang sesuatu yang baru atau berbeda, dipakai atau dibeli orang lain, dan semua yang terlibat dalam prosesnya, dalam memakainya dan menggunakannya, telah memperoleh nilai.


The definition of innovation is the creation and application of a new idea to create value that people actually use.

Lalu apa yang dimaksud dengan corporate innovations? Dalam hal ini berarti kita berbicara tentang penciptaan nilai pada sebuah perusahaan, atau sebuah nilai yang diciptakan karyawan yang bekerja di sebuah perusahaan. Nilai baru atau nilai yang berbeda itu akhirnya diadopsi dan dipergunakan oleh banyak orang. Misalnya Anda telah menciptakan sebuah business process baru di kantor. Ternyata ciptaan atau karya itu membuat teman-teman menjadi lebih mudah bekerja, hasilnya lebih banyak, kualitasnya lebih bagus. Berarti ciptaan Anda bernilai. Oleh karena memiliki nilai, teman-teman sekantor kemudian mengadopsi atau menggunakan business process yang Anda ciptakan. Contoh lain, Anda menciptakan produk baru yang mengandung nilai tambah untuk customer, sehingga mereka mau memborong produk itu. Berarti Anda sudah membuat inovasi korporat. 



Baca juga:


Recent Posts

See All
bottom of page