Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait pembentukan agile team yakni persoalan untuk menemukan orang yang tepat untuk menjadi bagian dari squad member. Sebelum membahas lebih lanjut, bahwasannya terdapat dua jenis squad member yakni inisiator dan co-creator. Anggota kelompok tipe inisiator lebih menonjolkan soft skill kompetensinya yang diperlukan sejak awal pembentukan agile squad hingga akhir. Sementara itu, co-creator memiliki kemampuan di bidang hard skill yang kompetensinya dibutuhkan pada saat situasi-situasi tertentu dengan durasi terbatas dan tidak sepanjang proyek agile.
Dengan mengetahui kelaikan kandidat squad member maka Anda dapat memiliki kepercayaan diri pada mereka untuk berkontribusi secara maksimal ke dalam agile squad. Lalu bagaimana cara mengukur kelayakan seseorang yang telah terpetakan menjadi inisiator? Berikut cara praktis menentukan tepat atatu tidaknya seseorang untuk menjadi bagian dari squad member.
Ketika membangun sebuah agile project tentu Anda memiliki squad mission, maka dari itu bicarakan terlebih dahulu kepada para kandidat inisiator. Ungkapkan semua misi yang ada sehingga Anda dapat meminta para kandidat untuk menakar diri mereka sendiri terkait seberapa besar antusiasme mereka terhadap squad mission. Penggunaan range angka dapat menjadi alaternatif guna mengukur tingkat passionate kandidat, dengan begitu Anda dapat menanyakan alasan dibalik pemilihan angka yang dipilih.
Semakin jelas cara pandang dan kepribadiannya dengan squad mission maka hal tersebut dapat menjadi indikasi dalam mengukur tingkat passionate mereka. Mengapa demikian? Karena spirit hadir dan lekat pada diri individu tersebut, sehingga memunculkan jiwa yang semangat terhadap pekerjaan yang dilakukan.
Sebaliknya mereka yang nampak tidak bergairah akan terlihat dari alasan-alasan yang normatif yang dipaparkan. Kandidat yang seperti itu pun biasanya memberi jawaban yang hanya berkaitan dengan kepentingan organisasi dan perusahaan, maka memungkinkan menyampaikan hal yang bukan sesungguhnya.
Dengan alat ukur yang sama, yakni penggunaan skala angka maka Anda dapat menyortir kandidat yang tepat untuk squad member. Tanyakan kepada kandidat inisiator mengenai langkah konkret yang sekiranya akan ditempuh untuk mencapai squad misson. Para kandidat yang tepat akan memberikan contoh konkret yang tidak sebatas pada area yang digeluti dan punya pengalaman panjang di dalamnya, melainkan mereka memberikan keragaman kontirbusi yang pernah dilakukan. Semakin kandidat inisiator terbuka dengan cara–cara yang berbeda, maka secara tidak langsung menjadi poin terpenting dalam pencarian agile squad.
Di tengah upaya menjalankan misi dalam agile team tentu beragam tantangan turut ikut serta menyertai setiap perjalanan. Terkadang tantangan datang dan berbanding terbalik dengan apa yang sudah direncanakan. Oleh kerena itu, minta kepada para kandidat untuk menilai sejauh mana kemampuan dirinya manakala dihadapkan pada kondisi seperti itu.
Dengan pemberian skala maka Anda akan mudah menemukan jawaban atas tindakan konkret yang terpikirkan dan hendak dilakukan oleh kandidat sebagai upaya beradaptasi terhadap kondisi lapangan yang tidak dapat diprediksi. Ketika contoh yang dipikirkan semakin konkret dan spesifik maka hal itu dapat menjadi tanda bahwa kandidat terebut sudah terbiasa beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang tidak terduga.
Itulah tiga pertanyaan yang dapat menjadi alat ukur dalam menilai kandidat inisiator. Melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut maka Anda dapat lebih percaya diri terhadap para kandidat yang memang benar dan layak menjadi inisiator dari agile squad.
Baca juga:
Comments