top of page
Writer's pictureIndrawan Nugroho

Design Thinking, Critical Thinking, Creative Thinking: Bedanya Apa?

Bagi yang baru mendengar soal Design Thinking, yang mungkin terbayangkan pertama kali adalah semacam proses creative thinking; terutama karena ada kata ‘Design’ dan biasanya diasosiasikan dengan inovasi. Namun ketika kita melihat prosesnya, betul kita akan melihat aspek creative thinking, tetapi kita juga akan melihat bahwa proses juga menuntut kita untuk berpikir kritis, terutama terkait customer.

Design Thinking, Critical Thinking, Creative Thinking: Bedanya Apa?

Lantas kita mungkin akan berpikir, “Jadi Design Thinking itu sebenarnya masuk ke kategori creative thinking atau critical thinking ya?” Jawabannya, tidak keduanya, karena bisa dibilang Design Thinking berada di tengah-tengah kedua kategori tersebut. Inilah yang menjadi keindahan dan juga kunci kesuksesan Design Thinking, proses Design Thinking mengharmonisasikan creative dan critical thinking sehingga menjadi kategrori tersendiri yang berbeda. Seperti apa perbedaannya?


Perbedaan Design Thinking, Critical Thinking & Creative Thinking;


Pertama, dalam menjalani seluruh proses Design Thinking, kita harus secara konsisten beralih antara Creative Thinking dan Critical Thinking. Namun, tidak sesimpel kita menggunakan creative thinking dahulu baru kita beralih ke critical thinking; dalam proses Design Thinking kita harus bolak-balik antara kedua thinking sepanjang proses. Contohnya, saat Empathize kita harus berpikir kreatif agar lebih eksploratif saat menggali informasi dari customer, lalu saat Define kita harus berpikir kritis agar mampu mengartikulasikan permasalahan utama customer dengan tepat dan tajam.


Kemudian saat mengawali proses ideasi tentu kita harus berpikir kreatif lagi agar bisa mengimajinasikan berbagai macam kemungkinan solusi yang tidak konvensional, namun di akhir ideasi kita harus berpikir kritis lagi untuk mengambil keputusan terkait solusi terbaik menggunakan beberapa kriteria. Selain itu, karena Design Thinking sifatnya dinamis, kita harus siap beralih antara kedua thinking tersebut kapan pun dibutuhkan.



Kedua, proses Design Thinking mengandung aktivitas-aktivitas yang membutuhkan kita untuk menggunakan creative dan critical thinking secara bersamaan. Contohnya adalah saat kita mengolah hasil empathize dalam tahap define, di mana kita harus memetakan banyak data kualitatif yang didapat dari para customer dan kemudian mengidentifikasi pola terkait permasalahan mereka. Aktivitas seperti tentu membutuhkan critical thinking yang kuat, tetapi hasil temuan kita bisa jadi terbatas bila kita tidak juga menggunakan creative thinking.


Creative Thinking membantu kita untuk melihat lebih banyak kemungkinan pola dan juga keinginan customer yang tersembunyi sehingga akhirnya kita bisa mendapatkan insight yang lebih unik. Sama halnya saat kita testing, kita menggunakan critical thinking untik merancang eksperimen yang mampu mendapatkan umpan balik yang akurat, tetapi di saat bersamaan kita juga harus menggunakan creative thinking untuk membuat protoype yang masih kasar mampu memberikan pengalaman yang senyata mungkin bagi test customer agar umpan baliknya lebih akurat. Jadi hasil Design Thinking kita akan lebih optimal bila kita bisa menggunakan kedua thinking secara bersamaan.



Terakhir, menurut peneliti Claude Diderich, Design Thinking mengkombinasikan creative dan critical thinking sehingga terbentuk cara berpikir berbeda yang menjadi salah satu kekhasan Design Thinking, yaitu pemikiran abduktif. Diderich mendeskripsikan pemikiran abduktif tersebut sebagai proses pemecahan masalah di mana kita melakukan observasi untuk memperkirakan solusi simpel yang kemudian kita uji cobakan dan perbaiki terus-menerus sampai mendapatkan solusi yang paling tepat untuk memecahkan masalahnya. Proses berpikir unik inilah yang membuat Design Thinking berbeda dari sekadar creative atau critical thinking.


Dengan tiga penjelasan ini saya harap Anda dapat melihat betapa menariknya Design Thinking dalam mengintegrasikan creative dan critical thinking ke dalam satu kerangka berpikir dengan sangat optimal, sehingga Anda ingin segera mempraktikannya.



Recent Posts

See All

1 Comment


Misnan Damara
Misnan Damara
Mar 25, 2021

luar biasa ....

Like
bottom of page