top of page

Kenapa Budaya Inovasi itu penting?

Di era perubahan bisnis begitu cepat dan pesat, inovasi adalah cara yang tepat agar bisnis terus berkembang. Bahkan inovasi tetap harus dilakukan walau bisnis tetap dalam kondisi aman dan stabil. Karena itu, menciptakan budaya inovasi adalah hal yang sangat penting. Pada artikel ini akan kita bahas kenapa budaya inovasi itu penting dilakukan walau bisnis dalam kondisi aman dan stabil.


Perlu disadari bahwa semakin ke sini, budaya inovasi semakin menjadi keharusan karena ‘keamanan’ sebuah perusahaan dapat lebih mudah terancam atau menghilang. Salah satu penyebab utamanya adalah semakin banyaknya perusahaan-perusahaan ‘disruptor pasar, seperti banyaknya start-up, yang dapat bertumbuh dan merebut pasar dengan begitu cepat sehingga pemain-pemain lama pun berkesulitan menyainginya. Contoh menarik adalah grup-grup perhotelan di Amerika Serikat yang didisrupsi oleh Airbnb. Di tahun 2013, revenue Airbnb masih lebih rendah dari top 4 grup perhotelan, sekitar seperlima dari grup penduduk nomor 1 yaitu Marriot. Dan hanya dalam waktu 5 tahun, Airbnb berhasil mengalahkan Hilton dari segi revenue sebagai grup penduduk nomor 2, dan juga mencapai 3/4 revenue Marriot. Jadi bagi Anda yang merasa aman saat ini, mulailah dipikirkan, kira-kira berapa lama lagi posisi perusahaan Anda di pasar akan aman.


Terkait keamanan perusahaan, perlu kita ketahui juga bahwa semakin ke sini, umur-umur ‘kejayaan’ sebuah perusahaan besar semakin memendek. Konsultan strategi Innosight, mempelajari tren 500 perusahaan dengan nilai pasar tertinggi di Amerika Serikat, yaitu S&P 500, dan melihat bahwa di tahun 1964, secara rata-rata perusahaan menetap di daftar S&P 500 selama 33 tahun, namun di tahun 2016 hanya 24 tahun, dan diproyeksikan di tahun 2027 (terlepas dari covid-19) akan hanya 12 tahun. Menyeramkan bukan?


Selain karena terlalu lambat untuk merespon pesaing-pesaing disruptif, banyak perusahaan tidak bisa lama menetap di S&P 500 karena tidak melakukan inovasi terhadap model bisnisnya dalam menghadapi pasar-pasar baru, atau karena mereka gagal berinvestasi dalam inovasi jangka panjang. Bila kita lihat penduduk posisi nomor 2 di S&P 500 per saat ini, yaitu Apple, yang juga sudah hampir 40 tahun menetap di list, mereka bisa terus berjaya karena sudah terbiasa senantiasa berinovasi untuk jangka panjang. Contohnya, di tahun 2000 mereka sudah mulai berinovasi untuk tahun 2010 dengan mengembangkan Apple’s Digital Hub melalui produk-produk baru di luar PC, yang akhirnya membuahkan produk-produk pionir seperti iPod, iPhone, dan iPad.

Jadi mari kita yakini lagi diri sendiri dan tim terkait pentingnya untuk segera mempraktikan budaya inovasi walaupun bisnis masih terasa aman, karena di cuaca bisnis saat ini (terlepas dari covid), rasa aman tersebut bisa menghilang dengan sangat cepat, dan waktu tidak akan cukup bila kita hanya mulai membudayakan inovasi nanti saat kondisi tidak aman.



Baca juga:

Recent Posts

See All
bottom of page