Walaupun kita ingin tim untuk bisa berinovasi secara mandiri, leader tetap wajib mengalokasikan atau menyediakan sumber daya yang sangat esensial untuk proses inovasi mereka. Tanpa sumber daya tersebut, inovasi bisa menjadi sangat berat bagi tim sehingga kemungkinan besar mereka tidak akan menuntaskan projek inovasinya. Apa saja tipe sumber daya yang wajib Anda alokasikan untuk memberdayakan tim?
Tim Anda bisa jadi sangat kreatif dan pintar, tetapi tanpa sumber daya tertentu, mereka tetap saja akan kesulitan memulai atau melanjutkan projek inovasi mereka. Selain untuk kelangsungan proyek, mengalokasikan sumber daya juga menunjukan keseriusan Anda untuk membangun budaya inovasi, sehingga memotivasi tim untuk lebih serius dalam melakukan projek inovasi mereka.
Berikut adalah beberapa sumber daya esensial yang wajib Anda alokasikan kepada tim:
Betul bahwa keterbatasan budget bisa mendorong inovasi, namun Anda tetap harus mengalokasikan budget tertentu untuk meng-kickstart projek inovasi mereka. Bila memang budget Anda terbatas, minta saja tim untuk start small dahulu dengan budget yang ada, namun beri mereka kesempatan untuk meminta dana tambahan bila hasil eksperimen awal menunjukan bukti bahwa projeknya menjanjikan untuk didanai lebih lanjut.
Inovasi sekecil apa pun, hasilnya tidak akan maksimal bila dilakukan sendirian. Sebagai leader Anda perlu memastikan tidak ada yang berinovasi sendirian. Misalpun ada yang harus berinovasi sendirian, usahakan Anda tetap mengalokasikan seseorang untuk mendampingi atau menjadi partner diskusinya. Selain itu, bila Anda sendirian tidak bisa menjadi coach untuk semua orang, carikanlah anggota tim yang juga bisa menjadi coach agar semua orang bisa mendapatkan bimbingan.
Sebisa mungkin Anda perlu memberikan tim akses untuk memanfaatkan semua sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan, seperti fasilitas, teknologi, atau expertise orang-orang tertentu. Bila ada sarana dan prasarana yang di luar kontrol Anda, pengaruhi pihak yang terkait agar tim tetap bisa mendapatkan akses ke sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Contoh paling simplenya adalah sarana dan prasarana IT, sehingga memungkinkan anggota tim yang non-teknis untuk juga mengembangkan solusi berbasis IT.
Waktu yang dimaksud di sini adalah, pertama, waktu yang leader berikan kepada tim untuk mereka mengerjakan projek inovasinya. Seringkali leader menginginkan timnya untuk berinovasi dengan intens, tetapi tidak rela mengurangi pekerjaan Business as Usual-nya. Leader perlu memperjelas terkait berapa persen waktu karyawan yang ingin dialokasikan untuk pekerjaan inovasi, dan ekspektasi leader juga sebaiknya realistis sesuai alokasi waktu tersebut. Kedua, waktu availability leader yang dialokasikan untuk membantu tim. Saat melakukan inovasi, tentunya tim akan butuh banyak diskusi dengan leader, terutama untuk bantu membuat keputusan. Sayangnya banyak leader kurang meluangkan waktu untuk membantu timnya sehingga banyak project inovasi menjadi stuck. Maka dari itu, penting sekali untuk seorang leader disiplin mendedikasikan sekian persen waktunya untuk projek inovasi timnya.
Demikianlah sumber daya esensial yang wajib seorang leader komitmenkan bila ingin budaya inovasi timnya hidup.
Baca juga:
Comments