top of page

Cara Memimpin Tim Menjalankan Design Thinking

Sehabis mempelajari Design Thinking, beberapa dari Anda mungkin akan langsung semangat dan ingin segera mengimplementasikannya di perusahaan atau setidaknya tim Anda. Memang salah satu daya tarik Design Thinking adalah tahapannya yang cukup praktis dan bisa dijalankan dengan skala atau sumber daya minim, namun perlu Anda ketahui bahwa walaupun tim Anda sepertinya mampu-mampu saja menjalankan tahapannya, belum tentu mereka nyaman melakukannya.


Dan untuk mengatasi faktor kenyamanan ini, obatnya hanya satu, yaitu Leadership atau kepemimpinan. Tim membutuhkan leader yang mampu membimbing dan mendukung mereka dalam mengatasi ketidaknyamanan yang biasa dirasakan ketika pertama kali mempraktikan Design Thinking; oleh karena itu, leadership yang aktif dan efektif sangatlah krusial untuk kesuksesan implementasi Design Thinking.


Sebelum dijelaskan lebih lanjut mengenai leadership seperti apa yang dibutuhkan, kita perlu pahami dahulu ketidaknyamanan seperti apa yang mungkin dirasakan sebagian besar tim Anda. Ketidaknyamanan yang dimaksud ini bukan sekadar karena mereka belum terbiasa dengan tekniknya; lebih dalam dari itu, ketidaknyamanan tersebut timbul karena Design Thinking meminta mereka untuk menggunakan pola pikir atau cara pandang yang bisa jadi sangat berbeda dengan apa yang selama ini dibentuk oleh perusahaan atau dunia bisnis secara umum.



Saya berikan beberapa contoh umum, walaupun belum tentu berlaku untuk semua karyawan ya. Mereka selama ini diajarkan untuk berpikir objektif dan rasional, tetapi saat proses Empathize bisa dibilang cukup subjektif dan personal. Saat ideasi, mereka tidak boleh buru-buru mengunci solusi dan harus ekslorasi ide sebanyak dan ‘se-liar’ mungkin terlebih dahulu, dan proses ini bisa jadi tidak nyaman bagi mereka yang selama ini dibiasakan untuk selalu gerak cepat dan berpikir praktis-realistis.


Dan yang paling menantang, mereka harus membiasakan diri dengan merasakan apa yang selama ini mereka hindari: kegagalan dan kesalahan, yang mana kemungkinan besar akan rasakan berulang kali saat prototype dan testing di setiap iterasi. Jadi ketidaknyamanannya memang tidak sedikit, tetapi hal-hal yang membuat tidak nyaman itulah yang akan memungkinkan tim Anda untuk menghasilkan inovasi-inovasi terobosan. Oleh karena itu para leader perlu mengetahui bagaimana cara membantu tim mengatasi semua ketidaknyamanannya.



Riset yang dilakukan Bason dan Austin terhadap perusahaan-perusahaan 5 negara menunjukan ada 3 hal utama yang perlu dilakukan leader saat memimpin tim dalam implementasi Design Thinking agar perlahan-lahan rasa ketidaknyamanannya hilang. Pertama, mengelola empati. Leader perlu secara aktif mengajak tim mendiskusikan perasaan mereka setelah melakukan empathize dengan customer. Beberapa akan sedih setelah mendengar tentang rasa sakit customer, dan ada juga yang akan defensif terhadap masukan customer; apa pun perasaannya, leader perlu mampu mengubahnya menjadi keinginan untuk melakukan perbaikan.


Kedua, membiasakan tim dengan ketidakjelasan. Ketidakjelasan yang dimaksud ini adalah ketidakjelasan arah mungkin terasa karena proses eksplorasi yang lebih lama dari biasanya dan ketidakpastian terkait hasil akhir proyeknya. Leader perlu secara aktif dan konsisten menenangkan kekhawatiran dan keresahan tim, dan mengalihkan fokus mereka dari penyelesaian projek ke penemuan solusi terbaik.



Ketiga, memberikan ruang untuk eksperimen gagal. Terkait prototyping dan testing, leader perlu mengkomunikasikan kepada tim bahwa prototype yang gagal dengan customer bukan berarti kegagalan; sebaliknya, kegagalan tersebut bisa dimaknai sebagai progres karena tim jadi mendapatkan pembelajaran tentang customer sehingga mengurangi ketidakpastian yang ada. Leader perlu menanamkan cara pandang ini pada tim tidak takut dengan kemungkinan eksperimennya akan gagal di iterasi-iterasi awal.


Demikianlah 3 hal yang perlu Anda lakukan sebagai leader agar tim terus semangat dalam melaksanakan tahap-tahap design thinking; dan semangat inilah yang menjadi kunci kesuksesan inovasi.



400 views0 comments
bottom of page