Banyak orang yang telah menjalankan agile project namun merasa tak kunjung mendapatkan manfaat. Berikut adalah beberapa jebakaan umum saat mengerjakan agile project yang berpotensi menjadi batu sandungan (common pitfalls) yang dapat menjadikan agile squad tidak mendapatkan keuntungan.
Unclear Mission
Kehadiran misi merupakan hal terpenting sebelum memulai suatu agile squad. Ada tiga ciri misi yang harus dimiliki dalam sebuah squad mission yakni:
Pertama, aspirasional. Outcome yang hendak dicapai bukanlah yang sekadar mengimplementasikan perbaikan (improvement implemental) namun juga sesuatu yang belum pernah terwujud sebelumnya. Kedua, memiliki ukuran kuantitatif. Hal itu ditunjukan untuk menghadirkan pandangan yang sama mengenai misi yang akan terwujud. Ketiga, ada batasan waktu yang spesifik. Berkaitan dengan sasaran pencapaian dalam tenggang waktu yang diberikan.
Ketika salah satu dari ketiga ciri misi yang ada tidak berhasil terpenuhi maka itulah yang disebut ketidakjelasan sebuah misi (unclear mission). Tentu hal tersebut patut diperhitungkan sebelum Anda sampai pada tahap pengerjaan agile project. Jangan sampai timbul persoalan mengenai ketidaksamaan pemahaman antara stakeholder dengan squad manakala agile project telah selesai dilaksanakan oleh para member squad yang telah bekerja keras untuk menjalankannya. Pada intinya selesaikan apa yang menjadi misi antara stakeholder dan squad sebelum agile project benar-benar terlaksana guna mencapai outcome yang diinginkan.
Outcome Waterfall
Misi merupakan contoh dari sebuah outcome panjang yang mana penyelesaiannya tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. Oleh sebab itu sebuah squad perlu untuk menentukan outcome pendek yang dapat diselesaikan dalam durasi yang lebih ringkas. Setelah Anda menentukan outcome pendek maka usahakan untuk menjalankannya secara pararel. Artinya, buatlah satu outcome dengan outcome yang lain tidak tergantung satu sama lain sehingga setiap outcome yang ada dapat berdiri sendiri.
Baca juga: Cara Memulai Agile Project
Istilah outcome waterfall dapat terjadi ketika outcome satu dengan outcome yang lain saling tergantung. Ketika hal itu terjadi maka hilanglah esensi agile di dalam menjalankan agile project, karena outcome dua harus berjalan menunggu outcome satu sementara outcome tiga harus dijalankan setelah outcome dua. Padahal yang memberikan nilai sesungguhnya beradai di outcome tiga.
Broken Task
Istilah outcome pendek dalam agile kerap disebut sebagai jaminan simpanan (backlog). Backlog di setiap awal durasi pendek diberi perencanaan dan dibagi menjadi aktivitas-aktivitas atau tugas-tugas. Spirit backlog yang diubah menjadi sebuah tugas dapat menjadi upaya untuk menerjemahkan dan mengkonversikan waktu pengerjaan outcome. Dari yang semula harus diselesaikan dalam satu hingga dua minggu menjadi dapat dikerjakan pada satu hingga dua hari.
Tugas dengan jangka waktu yang panjang semisal dalam tiga sampai empat hari bahkan hingga satu minggu pengerjaan apabila dibiarkan untuk muncul terus menerus maka dapat mereduksi semangat agile squad dalam memeriksa dan beradaptasi. Moral tim menjadi turun kerena tidak ada suatu hal konkret yang dapat diselesaikan, di sisi lain tugas yang terbawa waktu panjang dapat mempengaruhi pencapaian outcome.
Baca juga: Mindset Utama Agile Ways of Working
Maka manakala dalam pelaksanaan tugas mulai terbawa durasi yang panjang dan agile squad tidak menyadarinya, maka sudah saatnya Anda perlu bertindak. Anda dapat mendiskusikannya dengan agile squad lalu memutuskan untuk membedah waktu yang ada menjadi porsi-porsi yang dapat dengan cepat diselesaikan. Dengan cara begitu maka energi untuk memeriksa dan beradaptasi serta kolaborasi di dalam squad akan tetep bisa diwujudkan.
Itulah tiga common pitfalls yang biasanya terjadi dalam menjalankan agile project.
Comments